Nama : Setio Azam Nuari
NIM : 12130137
Mata Kuliah :
Analisis Laporan Keuangan
Sumber: E-book format .pdf
ESENSI, Volume 9 No.1 / 2006
ANALISIS PERANAN MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PT INDOTURBINE – JAKARTA
Ferdinandus Agung Himawan, SE.,MMi dan Zaidin
Zaenal, Seii
Pengertian Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan
Keuangan adalah salah satu kegiatan dari proses akuntansi yang lazimnya
dilakukan pada akhir suatu periode (harian, mingguan, bulanan atau tahunan).
Laporan ini seharusnya menunjukkan dengan benar posisi keuangan perusahaan pada
suatu tanggal tertentu.
Laporan keuangan
disusun berdasarkan fakta-fakta yang dicatat, karena itu ia tidak mencerminkan
keadaan keuangan perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling akhir, sebab
segala sesuatunya bersifat historis. Sebagai gambaran dari kondisi keuangan
pada tanggal tertentu, laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip dan
kebiasaan yang berlaku dalam akuntansi.
Disamping itu karena
dalam menyusun laporan keuangan pembuatnya dihadapkan pada fakta-fakta, maka
prinsip akuntansi yang sudah menjadi standar sering juga dikombinasikan dengan
pendapat pribadi. Maksudnya adalah pendapat pembuatnya atau pendapat manajemen
perusahaan terhadap mekanisme pencatatan suatu transaksi keuangan, keputusan
pemilihan metode penilaian aktiva dan penentuan umur dari aktiva tetap.
1. Laporan Laba/Rugi
Laporan Rugi Laba
adalah suatu ikhtisar pendapatan dan pengeluaran/beban dari suatu entitas pada
suatu jangka waktu tertentu, misalnya untuk satu bulan atau satu tahun. Laporan
Rugi Laba pada hakekatnya meliputi dua arus: pendapatan dan beban. Untuk
penentuan hasil yang setepat mungkin, maka arus pendapatan dalam masa yang
bersangkutan harus ditetapkan setepat mungkin, demikian pula berikutnya dengan
arus beban.
Sesuai pengertian
diatas Laporan Rugi Laba merupakan gambaran dari operasi sebuah perusahaan
selama periode tertentu yang mengandung informasi mengenai hasil usaha
perusahaan, yaitu laba bersih yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi
beban. Jika beban melebihi pendapatan maka yang timbul adalah kerugian bersih
untuk periode tersebut.
2. Laporan Neraca
Neraca adalah laporan
yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada
suatu saat tertentu. Dengan demikian tujuan dari Neraca adalah untuk
menunjukkan posisi keuangan pada suatu tanggal, menunjukkan nilai dari aktiva,
hutang dan modal itu sehingga dapat dilihat hubungan dan imbangannya. Karena
menunjukkan nilai pada tanggal tertentu, maka dalam istilah asing neraca disebut
sebagai Balance Sheet.
Secara umum pengertian
aktiva adalah kekayaan suatu perusahaan, namun demikian kekayaan yang dimaksud
disini tidak hanya terbatas pada harta kekayaan yang berwujud saja, tetapi
termasuk juga harta yang tidak berwujud namun bisa dinilai dengan uang. Adapun
jenis aktiva terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain.
Aktiva lancar adalah uang Kas (baik yang ada di kas perusahaan maupun yang ada
di Bank) dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan menjadi uang
tunai, termasuk disini adalah investasi jangka pendek berupa surat-surat
berharga, piutang dagang, persediaan barang dagangan dan biaya-biaya yang
dibayar dimuka.
Aktiva tetap adalah
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan untuk operasional perusahaan
dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun), terdiri dari Aktiva tetap
berwujud atau tangible assets dan aktiva tetap yang tidak berwujud atau
intangible assets. Yang berwujud meliputi tanah dan bangunan untuk kantor,
gudang atau pabrik, mesin-mesin untuk produksi, inventaris/perabot kantor,
kendaraan yang digunakan untuk operasional. Semua aktiva tetap selain tanah
akan disusutkan nilainya selama jangka waktu yang ditetapkan sesuai jangka
waktu pengunaannya. Sementara aktiva tetap yang tidak berwujud adalah kekayaan
perusahaan yang secara fisik tidak tampak seperti hak cipta, merk dagang, biaya
pendirian, goodwill dan sejenisnya.
Sedangkan hutang yang
merupakan komponen kedua dari neraca adalah segala kewajiban keuangan
perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, jadi hutang dapat diartikan
juga sebagai sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari para kreditor.
Jenis hutang terdiri dari hutang lancar ( hutang jangka pendek) dan hutang
jangka panjang.
Hutang lancar atau
hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasan atau
pembayarannya dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca)
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Termasuk dalam
hutang lancar adalah hutang dagang, yaitu hutang yang timbul karena danya
pembelian barang dagangan secara kredit, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang
masih harus dibayar dan penghasilan yang diterima dimuka.
Hutang jangka panjang
adalah kewajiban keuangan perusahaan yang jangka waktu pembayarannya atau jatuh
tempo dalam jangka panjang yaitu lebih dari satu tahun. Yang dapat digolongkan
disini adalah Hutang Obligasi, Hutang hipotik atau hutang yang dijamin dengan
aktiva tetap tertentu dan Pinjaman Jangka Panjang dari kreditur.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah
laporan yang menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan
pembayaran kas oleh perusahaan dalam periode tertentu. Dalam laporan arus kas,
hal-hal yang dilaporkan diantaranya adalah:
1) Kas yang
mempengaruhi operasi selama periode tertentu
2) Transaksi investasi
3) Transaksi
pembiayaan
4) Kenaikan
atau penurunan bersih kas selama periode tersebut
Pelaporan ini
sangat berguna sekali untuk para investor, kreditor, dan pihak lainnya untuk
membantu mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perusahaan yang
paling likuid (Kas).
Contoh:
1. Laporan Neraca Keuangan
Sumber:
http://3.bp.blogspot.com/-Aj5D-5DVt7U/UThdzfcpKLI/AAAAAAAAAL8/LksLGrkfMhE/s1600/1.png
2. Laporan Arus Kas
Sumber: http://akuntansidanpajak.com/wp-content/uploads/2013/06/Arus-Kas-cth-persamaan-dasar-akuntansi.jpg
3. Laporan Laba/Rugi
sumber: http:/akuntansi-id.com